Karya anak di rumah. |
Dra. Noor Biatun, M.S.I.
Kepala MIN 2 Bantul, Anggota Pergumapi
Pergumapi.or.id--Sejak mewabahnya Covid-19 di Indonesia awal Maret, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang berarti sebagai antisipasi adanya pencegahan Covid-19 yang terus menyebar ke berbagai daerah. Ada pembatasan-pembatasan di berbagai aspek diantaranya di bidang pendidikan, pekerjaan, peribadatan, dan berbagai kegiatan yang melibatkan massa. Sehingga diberlakukan Work From Home (bekerja dari rumah) dan belajar di rumah.
Beberapa langkah pencegahan diberlakukan diantaranya: Penyediaan cuci tangan pakai sabun di segala tempat, memakai masker, tetap tinggal di rumah (Stay at Home), Pysical Distancing (jaga jarak fisik), dan Social Distancing (pembatasan kelompok). Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, sekolah harus memberlakukan kerja dari rumah (Work From Home) dan belajar di rumah.
Tanggal 19 Maret 2020, mulai diberlakukan belajar di rumah (siswa) dan bekerja dari rumah (guru). Mau tidak mau guru dituntut untuk tetap memberikan pembelajaran kepada siswanya walau tanpa tatap muka. Beberapa pembelajaran online diterapkan sebagai pengganti belajar di kelas. Ada Google Classroom, Quiziz, Webex, Zoom, Kahoot, Google Drive, dan aplikasi lain yang bisa digunakan guru.
Keadaan seperti ini membuat guru harus belajar dan belajar lagi. Guru harus bisa menerapkan pembelajaran lewat online baik menggunakan laptop maupun HP. Begitu juga dengan siswa, dulu ada larangan membawa HP, sekarang siswa harus menggunakan HP dan laptop untuk mengerjakan tuganya. Pola pendidikan telah betul-betul berubah.
Ada plus minus dari keadaan ini baik guru maupun siswa bagi yang bisa mengambil hikmahnya. Ada beberapa waktu yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk memperbaiki diri dari segi keagamaan, kekeluargaan, kompetensi diri, dan kerumahtanggaan.
Ada pembelajaran yang muncul yang itu tidak terbersit waktu pembelajaran tatap muka terjadi.
Belajar dari musibah Covid-19 menyadarkan kita semua bahwa guru harus selalu belajar. Pembelajaran ternyata sangat kompleks. Ada beberapa media yang bisa dipergunakan oleh guru, terutama media elektronik online untuk mengantisipasi keadaan seperti ini. Belajar tidak terbatas pada tempat dan waktu, namun belajar itu sepanjang hayat. Belajar tidak hanya siswa, namun guru juga harus selalu belajar.
Guru mempunyai peran yang kompleks. Tugas guru tidak hanya menyampaikan materi, namun lebih dari itu mendampingi siswa membentuk karakter yang mulia. Alat elektronik sebagai media pembelajaran, membutuhkan sentuhan-sentuhan perasaan seorang guru yang selalu memberikan nasehat dan pendampingan motivasi untuk menggugah semangat siswa. Pembelajaran secara elektronik tetap membutuhkan pendampingan guru yang senantiasa memberikan rasa ketulusan dan keihlasan dari guru dalam mendidik.
Keluarga mempunyai peran yang besar dalam pendidikan anak. Tri pusat pendidikan (orang tua, guru, dan masyarakat) menjadi tolok ukur keberhasilan dalam pendidikan. Ketiganya harus ada sinergi dan kebersamaan dalam mendidik anak bangsa. Dari keluargalah awal mula pendidikan anak. Sekolah yang mengembangkan potensi anak. Di Masyarakat nantinya anak akan membuktikan hasil dari pendidikan itu. Masyarakat menjadi pengontrol dari proses pendidikan. Masyarakat juga yang akan mewarnai karakter anak.
Belajar tidak terbatas pada kelas yang ada. Semua tempat dan fasilitas apapun bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Di rumahpun, pembelajaran tetap berlangsung. Tidak ada kata berhenti dalam belajar. Belajar dapat diartikan secara luas, baik lewat buku, lingkungan, belajar menghadapi masalah, belajar kegiatan rumah tangga dan sebagainya, semua pasti ada manfaatnya.
Dari musibah ini kita dapat belajar bahwa tidak ada yang tetap, apalagi dalam dunia pendidikan. Dinamika selalu ada dimanapun dan kapanpun. Belajar berlangsung sepanjang masa. Long Life Education. Tidak ada kata berhenti dalam belajar, dan tidak ada kata terlambat dalam belajar. (*)
Catatan:
Tulisan ini disertakan dalam Lomba Artikel Pergumapi 2020. Panitia tidak melakukan penyuntingan, isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Thanks for reading Belajar dari Musibah Covid-19 | Tags: Artikel Lomba artikel 2020
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
Bagus bun, menambah semangat kita dalam work from home ini
BalasHapusGuru jadi bertambah melek IT
HapusLanjutkan sudah bagus
Hapussangat setuju dg artikel ini. berkaitan dg media pembelajaran daring, sy lihat yg paling banyak mnggunakan media whatsapp. tapi dlm tulisan ini mlah blm dimunculkan. terima kasih
BalasHapusYa nwn masukannya
HapusBagus...kueang menggigit sedikit
HapusSemoga bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar di rumah.
HapusBelajar sepanjang hayat memang yang harus kita upayakan dlm segala keadaan ya Bun, inspiratif..
BalasHapusBetul bu guru, minal mahdi ilallahdi. Kita mmg hrs bs ngikuti n menyesuaikan dg perkembangan zaman. Namun tetap pegang teguh kendalI Agama. Android mmg sangat bermanfaat, klo mmg dimanfaatkan. Belajar bs pake wa, gf, gc dll dg memanfaatkan hp. Smg KBM tetap berjln lancar n dunia pendidikan ttp berkibar 🇮🇩🇮🇩👍👍💪💪. Matur nuwun bu guru.
BalasHapusNwn masukannya tooop
HapusSiip bu, tak ada rotan akar pun jadi tak ada tatap muka media online pun mencukupi. Tetap semangaaatt belajar👍
BalasHapusNwn b atmi
HapusBagus tulisannya.....mantap isinya gan....
BalasHapusNwn boss
HapusBagus mb Noor...belajar tak k3nal batas tempat dan waktu
BalasHapusPasri ada hilmah dibaluk semua peristiwa baik itu mennyengkan atau tidak menyenangkan spt pansemi covid 19 ini
BalasHapusBetul sekali, selalu ada hikmah dibalik musibah, mudah2an pandemi ini segera berakhir
BalasHapusSemangat Bapak Ibu semuanya!
BalasHapusNwn pak
Hapuskarya yg luar biasa. menginspirasi dg tulisan.
BalasHapusSemua pasti ada hukmahnya tetep semangat menghadapi semua
BalasHapusBagus,inspiratif
BalasHapusSiip....lanjutkan dan terus berkarya
BalasHapusIstiqamah ikhlas tanpa batas Mbak Noor.Melejit terhimpit Covid
BalasHapusMemang nyata.. guru yg dulu gaptek, mau ga mau sekarang harus belajar TI
BalasHapusSaya suka artikelnya, bagus bu Nur di masa pademik ini cara terbaik belajar adalah mengunakan alat elektronik sebagai pembelajaran belajar dalam segi apapun mengunakan laptop, hp media online lainya dan tidak ada kata berhenti maupun terlambat dalam belajar
BalasHapusNwn supportnya
Hapusbagus buk menambah semangat kita dlm segala hal baik ibadah muamalah maupun pembelajaran, bagaimanapun keadaannya semua hrs tetap berjalan jika tidak bisa dgn tatap muka bisa dgn menggunakan media yg ada
BalasHapusBagus bu mendorong orang tua untuk terlibat langsung tanggung jawab dalam dunia pendidikan. Menjalin keakraban dalam keluarga serta membimbing anak berlaku santun ,orang tua menjadi teladan dalam keluarga
BalasHapusTulisan yang sangat bagus. Sangat setuju, Bunda. Harus tetap belajar, menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat.
BalasHapusIde tulisan sudah bagus. Hanya saja sedikit masukan, hubungan antar gagasan perlu ditata ulang.
BalasHapusSiap nwn masukannya
HapusKarya Bunda luar biasa, sangat runtut dan menginspirasi, semangat Bunda...
BalasHapus