Judul: Panggilan ke-13
Penulis: Apryan Fajar Gumelar, dkk.
Penerbit: DAR! Mizan
Cetakan: I, 2018
Tebal: 108 halaman
ISBN: 978-602-420-700-7
USIA remaja merupakan usia perkembangan, baik secara fisik maupun imajinasi. Masa remaja juga identik dengan saat pencarian jati diri.Untuk itu, remaja harus disibukkan pada hal-hal positif, salah satu di antara dengan menulis. DAR! Masa remaja yang tak kan berulang ini seyogiaya diisi dengan karya dan prestasi. Mizan memberikan kesempatan kepada para remaja melalui serial komik fantasteen, buku Panggilan ke-13 ini salah satunya.
Buku Panggilan ke-13 ini ditulis oleh 6 orang, 3 sebagai penulis cerita, dan 3 orang sebagai pembuat komik. Di dalamnya ada tiga judul cerita, yaitu “Panggilan ke-13”, “Misteri Jemuran Tua”, dan “The Lift”. Ketiga cerita menunjukkan daya kreatifitas khas remaja. Tema yang diambil sama-sama horor.
Bagian pertama berisi tentang telepon misterius. Ketika kedua orang tuanya pergi ke Amerika, Jason mendapatkan peringatan dari nenek berupa kalimat yang sulit dipahami. Jason pun berusaha memecahkan apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh neneknya. Bagian kedua bercerita tentang teman sekolah yang pindah rumah. Salah satu temannya yang indigo mmeprediksikan akan terjadi sesuatu di rumah baru Haura. Ternyata apa yang dikatan Sheila menjadi kenyataan. Tentu menarik mengetahui bagaimana mereka mencari solusi untuk permasalahan di rumah Haura.
Bagian ketiga mengambil setting di sebuah lift. Seorang perempuan tak melulu digambarkan sebagai sosok yang lemah, apalagi penakut. Ketika lift tidak mau bergerak karena kelebihan muatan, satu orang harus keluar dulu. Di lantai, 5 yang terkenal horor. “Harus ada satu yang mengalah, keluar dan menunggu giliran. Ya udah deh, biar aku saja yang keluar,” (halaman 90). Tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan sosok remaja perempuan yang mandiri dan mampu mengendalikan rasa takut. Cara bertuturnya membuat pembaca penasaran, sehingga twist-nya terjaga.
Yeti Islamawati, S.S., anggota Perkumpulan Guru Madrasah Penulis dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Thanks for reading Mengasah Daya Kreativitas melalui Komik Fantasi | Tags: Resensi
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Mengasah Daya Kreativitas melalui Komik Fantasi
Posting Komentar