Pelukis: Caspar David Friedrich |
Guru Ekonomi MAN Kota Batu
Aku pengembara cinta, tersesat di lembah sunyi, berpenghuni wajah-wajah imitasi
Semakin ku jelajahi semakin aku tak puas diri
Gemerlap duniawi menghalangi pandanganku tuk meraih cahaya Illahi
Jiwaku remuk redam tergilas arus liberalisasi
Tehnologi bagaikan senjata api menembus ragawi,
Yang kering kerontang jauh dari lantunan ayat-ayat suci
Syariat agama menjadi harga mati sebagai perisai diri
Hidayah.....
Anugrah terindah dalam hidup sang pengembara cinta
Datang dan pergi tak disangka, menjadi hak Sang Maha Pencipta
Aku terus berjalan menghampiri cinta sejati penghias relung hati,
lewat lantunan do’a yang mengiringi langkah kaki
menjadi cahaya abadi walau jasad masuk perut bumi
Cinta hakiki itu satu, kugenggam erat di dalam kalbu
Sampai ujung nyawaku , murni hanya untuk-Mu Ya Rabbi
Ada keikhlasan dan ketaatan tuk menjalankan dalam kehidupan
Setiap syariat yang sudah ditetapkan dalam kandungan Alqur’an
Sebagai benteng pertahanan mengarungi arus zaman,
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa kepada-Mu aku bergantung
Tiada Tuhan selain ALLAH tempat ku meminta keselamatan dunia akhirat.
Thanks for reading Puisi: Pengembara Cinta | Tags: Puisi Sastra
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Puisi: Pengembara Cinta
Posting Komentar