Siswa berpose sambil membawa puisi karya masing-masing |
Oleh Rini Waraswati, S.Pd., M.Si.
MASIH segar ingatan kita tentang apa yang digaungkan oleh Kemendikbud pada acara Hardiknas beberapa waktu yang lalu, yaitu “Membumikan Literasi” di segala aspek kehidupan. Kini giliran Madrasah Aliyah Negeri Kota Batu mulai merintis untuk memulai aksinya. Kali ini agenda madrasah adalah memasukkan materi literasi ke dalam jadwal kegiatan Pondok Ramadhan.
Memang sedikit agak berbeda dengan kegiatan Pondok Pesantren tahun ini, materi Literasi ada di antara kegiatan Sholat Dhuha, Tadarus dan Kajian Kitab yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Siswa banyak yang bertanya: kok ada literasi? Mereka agak heran karena yang mereka tangkap Literasi itu adalah membaca 15 menit sebelum awal pelajaran seperti yang sudah rutin mereka lakukan.
Pondok Ramadhan yang dilaksanakan di MAN Kota Batu, dibagi menjadi dua sesi, yaitu Sesi pertama dilaksanakan oleh kelas X selama tiga hari berturut-turut. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan oleh kelas XI. Pondok Ramadhan yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 15.00 itu sarat dengan kegiatan yang betul-betul bisa menambah ilmu dan meningkatkan keimanan bagi siswa. Dimulai dengan kegiatan shalat dhuha, kemudian dilanjutkan dengan taddarus bersama yang dilaksanakan di Masjid Al’Ulya MAN Kota Batu. Selanjutnya siswa menuju kelas masing-masing untuk mendapatkan materi Kajian Kitab Ta’limul Muta’allim tentang akhlaq/ etika yang diantaranya etika dan metode menuntut ilmu. Selanjutnya, agar siswa tidak merasa jenuh diselingi dengan Game Islami yang seru. Game Islami selesai dilanjutkan shalat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan materi Literasi.
Pada pelaksanaan literasi, tahun ini di anggap sudah saatnya mengisi setiap perayaan hari-hari besar. Hal ini telah tercantum dalam indikator kegiatan literasi di bagian unsur pengembangan. Pada kegiatan Pondok Ramadhan inilah puncak dari pengembangan literasi tersebut.
Jadwal materi Literasi, di agendakan sebagai berikut.
Hari Pertama: Motivasi Menulis
Materi di sampaikan oleh para guru penulis dan beberapa guru Bahasa tentang Menulis, mulai dari motivasi menulis, cara-cara menulis, kesulitan-kesulitan menulis dan solusinya, hingga manfaat besar dari proses menulis.
Hari Kedua: Berkreasi
Setelah siswa termotivasi, yang dilakukan pada hari kedua ini adalah mengajak siswa untuk berkreatifitas dengan membuat puisi dengan mengangkat tema yang sudah ditentukan, yaitu mengambil salah satu dari kandungan surat Al Qur’an pada Juz 30. Hal ini dimaksudkan agar siswa paham akan kandungan isi ayat tersebut dengan ungkapan dari pikiran, perasaan, pengalaman, dan imajinasi siswa. Diharapkan dari kegiatan ini, siswa akhirnya dapat menghasilkan karya puisi yang penuh makna.
Sebagian guru pembimbing tadarus Al-Qur'an |
Pada literasi hari terakhir ini, siswa diberikan kesempatan untuk membacakan hasil menulis puisinya masing-masing di depan kelas. Selain melatih rasa percaya diri dan keberanian tampil di depan kelas, siswa juga secara tidak langsung memberikan pesan moral kepada teman-temannya tentang apa yang mereka tangkap pada kandungan ayat suci Al Qur’an.
Semoga Pondok Ramadhan kali ini bisa memberikan manfaat lebih bagi siswa khususnya, dan memberikan nilai plus bagi pengembangan literasi di MAN Kota Batu tercinta.
Thanks for reading Reportase Pondok Ramadhan: Membumikan Literasi di Tengah Kegiatan Religi | Tags: Berita
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Reportase Pondok Ramadhan: Membumikan Literasi di Tengah Kegiatan Religi
Posting Komentar