Judul: Islam itu Ramah Bukan Marah
Penulis: Irfan Amalee
Penerbit: Noura Books, Jakarta
Cetakan: I, Juli 2017
Tebal: ix + 197 Halaman
ISBN: 978-602-0989-70-9
Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan interaksi dengan orang lain. Agar tercipta sebuah interaksi yang harmonis maka diperlukan beberapa sikap untuk menciptakannya. Di antaranya adalah mengedepankan sikap ramah. Seberapa pentingkah sikap ramah diciptakan dan bagaimanakah penerapannya?
Dalam bukunya yang berjudul Islam itu Ramah Bukan Marah, Irfan Amalee berusaha menjelaskan beberapa alasan perlunya kita memelihara sikap ramah dengan orang lain. Tidak hanya dengan sesama pemeluk agama Islam, tetapi dengan lain agama pun sangat diperlukan adanya sikap ramah. Selain sebagai salah satu cara untuk menghormati dan toleransi dengan penganut agama lain, sikap tersebut juga diperlukan sebagai salah satu langkah untuk mengembalikan citra Islam di mata dunia sebagai pembawa cinta dan perdamaian.
Buku karangan Irfan Amalee ini terbagi menjadi dua bagian, yakni All About Peace (hal 1-78) dan Character Building (hal 87-190). Pada bagian pertama Irfan Amalee banyak menyampaikan pendapatnya bahwa keadaan umat Islam sekarang ini semakin menunjukkan ketidakramahannya dan cenderung memicu konflik antar maupun internumat beragama. Menurutnya, nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh umat Islam semakin menurun. Misalnya saja lunturnya rasa saling menghormati, menghargai, dan mencintai kedamaian. Hal ini ditunjukkan dengan mengambil beberapa contoh sebagai representasi mulai jauhnya nilai-nilai kemanusiaan yang berkembang saaat ini. Saling menyakiti antara satu dengan yang lainnya bahkan saling membunuh, kurangnya rasa menghargai orang lain, ketidakgigihan dalam berjuang, pendendam, mudah terprovokasi, mengesampingkan keramahan dan kesabaran, tidak berhati-hati, mudah berprasangka buruk, tidak mudah memaafkan, serta sifat dan sikap buruk lainnya.
Sementara itu, pada bagian kedua membahas tentang character building. Misalnya memelihara sikap positif dengan menghargai sebuah kelebihan dan memperbaiki kekurangan, membangun rasa welas asih dengan orang lain, fokus dengan satu target positif dalam hidup dan berusaha untuk mencapainya, berdoa untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain, menjadi pemimpin yang mampu melayani dengan baik semua elemen yang dipimpinnya, menjadi teladan yang baik untuk sesama, percaya diri dan yakin menghadapi setiap peristiwa serta menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Allah tanpa keluh kesah, berusaha optimis menghadapi masa depan, menjadi pribadi disiplin dan amanah, dermawan, gemar membaca, menjauhi sikap egois, dan mengembangkan kecerdasan dalam menghadapi kemalangan.
Tulisan-tulisan yang ada dalam buku tersebut dapat dijadikan sebagai bahan perenungan untuk memahami keadaan umat Islam sekarang ini dengan mengambil beberapa contoh sikap dan sifat baik yang dimiliki oleh Rasulullah s.a.w, nabi panutan seluruh umat muslim. Dengan bahasa yang mudah dipahami dan mengangkat contoh nyata maka semakin memberikan penguatan bahwa buku ini layak dibaca dan dijadikan referensi yang baik tentang bagaimana seharusnya umat Islam memelihara keislamannya dengan tidak meninggalkan sebutan sebagai agama rahmatan lil alamin.
Rina Harwati
Humas Pergumapi dan Guru MTs Negeri 7 Bantul
Thanks for reading Resensi Buku: Menciptakan Sikap Positif dalam Kehidupan | Tags: Resensi
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Resensi Buku: Menciptakan Sikap Positif dalam Kehidupan
Posting Komentar