www.ruangmuslimah.co |
MTsN 1 Yogyakarta, anggota Pergumapi
Seperti saat-saat sebelumnya, saban hari, sebelum berangkat kerja, Parjo pamit kepada Hida, istrinya. Dua atau tiga kalimat yang akan dibalas dengan satu kalimat: “Jaga diri bak-baik, Mas!” Lalu mengantarkan kepergiannya hingga depan pintu. Parjo menatap wajah dengan raut yang begitu manis.
Suami-istri itu membiasakan diri saling terbuka dalam berkomunikasi, termasuk dalam mengungkapkan isi hati. Mereka menanamkan pentingnya saling berbagi perhatian kepada pasangannya. Sebagai istri seorang pegawai, Hida menyadari kebersamaan dengan sang suami begitu terbatas. Paling tidak menjelang sore, ia baru bertemu lagi dengan pujaan hatinya. Belum lagi kalau ada tugas tambahan atau dinas luar, beberapa hari kemudian, baru bisa berjumpa. Hida sedih membayangkannya.
Hida belum beranjak dari tempatnya ketika Paimin, Ketua Pemuda, berteriak-teriak memanggil namanya.
“Bu Hida, Pak Parjo Bu.., Pak Parjo!” kata Paimin terengah-terengah.
Hida tercengang. Ia kaget. Tak mampu bertanya ada apa dengan suaminya. Gusar. Di puncak kegundahan hatinya, Paimin menjulurkan tangan. Menyerahkan lipatan kertas kecil titipan Pak Parjo. Hida menyambar lipatan itu. Segera mebacanya. Ia menangis terisak, lalu lari ke kamar mandi. Membiarkan Paimin terpaku di depan rumah. “Hida, istriku, tadi aku mencuci pakaian, tinggal diangkat dari pengering, maaf ya,” pesan Parjo yang dititipkan kepada Paimin. Tulisan singkat yang membuatnya terharu. Ia mendapatkan ungkapan cinta yang berbeda lagi dari suaminya. Meraut rasa baru di ruang hatinya. (*)
Thanks for reading Cerpen: Ungkapan Cinta | Tags: Cerpen Sastra
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Cerpen: Ungkapan Cinta
Posting Komentar