Oleh Rohani Ningsih
Anggota Pergumapi dan Guru MAN Batu
Biarkan lisan bicara hal yang berguna
Biarkan pikiran memecahkan masalah
Demi kemaslahatan manusia di dunia
Jadikan hati yang beriman sebagai kendali
Lisan dan pikiran yang jernih
Ketika malaikat maut datang menjemput
Qalbu akan menyahut
Sementara raga tebujur kaku
Lidah kelu mulut terpagut
Rayap rayap tanah yang berebut
Seribu kata tak dapat terucap
Beribu akal tak mampu menjawab
Dunia gelap menanti lentera doa
Dari relung jiwa yang bermunajah kepada Allah
Bibirku diam membisu
Hanya berharap pada Qalbu
berbicara sesuatu memuja pencipta-Mu
Mengharap pertolongan-Mu
Ya Allah yang Maha Pengasih
Selagi kami masih di dunia ini
Peliharalah Iman kami sebagai wujud kasih-mu
Jagalah lisan kami dari nafsu mengelabui
Jagalah pikiran kami dari nafsu duniawi
Tetapkanlah Hati kami dalam Iman dan Ihsan sampai
Kelak menuju Surgawi
Anggota Pergumapi dan Guru MAN Batu
Biarkan lisan bicara hal yang berguna
Biarkan pikiran memecahkan masalah
Demi kemaslahatan manusia di dunia
Jadikan hati yang beriman sebagai kendali
Lisan dan pikiran yang jernih
Ketika malaikat maut datang menjemput
Qalbu akan menyahut
Sementara raga tebujur kaku
Lidah kelu mulut terpagut
Rayap rayap tanah yang berebut
Seribu kata tak dapat terucap
Beribu akal tak mampu menjawab
Dunia gelap menanti lentera doa
Dari relung jiwa yang bermunajah kepada Allah
Bibirku diam membisu
Hanya berharap pada Qalbu
berbicara sesuatu memuja pencipta-Mu
Mengharap pertolongan-Mu
Ya Allah yang Maha Pengasih
Selagi kami masih di dunia ini
Peliharalah Iman kami sebagai wujud kasih-mu
Jagalah lisan kami dari nafsu mengelabui
Jagalah pikiran kami dari nafsu duniawi
Tetapkanlah Hati kami dalam Iman dan Ihsan sampai
Kelak menuju Surgawi
Rohani Ningsih lahir di kota pelajar Malang tanggal 18 April1973. Pendidikan terakhir tempuhnya di IKIP Malang jurusan PDU Ekonomi Koperasi dan lulus tahun 1997. Tahun 1999 Rohani Ningsih dinas di Madiun sebagai guru Ekonomi di MTsN Doho Dolopo Madiun. Mulai 2004, dia pindah tugas ke MAN BATU sampai sekarang.
Thanks for reading Puisi: Qolbu | Tags: Puisi Sastra
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Puisi: Qolbu
Posting Komentar