Bwallpapers.com |
Meneroka surga dari binar mata manusia
pijar cahaya berkonvoi dalam label dosa
berahi bersenyawa,
pagut berlembar papir dan secawan tequila
lalu sakaw pada napza hingga menggila
rayakan buncahan hasrat mengabai paramarta
maka saksikanlah,
pekat kian menikam warna jagat
menggiring terang dalam tidurnya yang panjang
kitab suci sekadar enskripsi,
tak ada desah menghamba serupa eufoni
melupa kefanaan, karena nafsu telah membelenggu iman
ambisi sesakti tosan aji,
dalam desau megatruh kidung elegi
predator bermuka manis semakin gemar meringis
semesta poranda, media tendensius pamer aura
harakah bak fragmen tematik sarat propaganda
bidat menyeruak dalam ajaran sesat
murrabi kepayahan membenteng umat,
melarung dosa agar berkiblat akhirat
Pada Tuhan aku menguntai janji,
jika hatiku tak kan tercuri
kredo dalam selaksa iman,
fantasyiru fil ardi sebagai jalan
aksamala menggulir menyemai zikir,
menderai dalam tangis yang terakhir
lalu moksa dan bersenyawa
dalam geliat nasuha
Demak, 27 November 2017
Karya ini diterbitkan dalam Antologi Puisi Afeksi Candu (2017), Lomba Cipta Puisi “Kembara Puisi Tidar” yang diselenggarakan oleh Tidar Media.
Thanks for reading Puisi: Moksa | Tags: Puisi
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Puisi: Moksa
Posting Komentar