Jawa Pos |
Kala hati meradang asa
Tekad bulat dalam menghunjam
kuat menancap di relung dada
Berganti hari kian mendalam
Niat mulia tak boleh ditunda
Melangkah maju untuk mencoba
bersandar doa Mengadu rasa
Menggenggam rela curahan Pencipta
Saat tekad berbuah lebat
niat mulia jangan terbabat
Belati belati tangan tersesat
Sebab Tuhan akan melaknat
Kala nasfu dibiarkan menganga
Setan berbisik lalu berlomba
Membalik nurani agar tergoda
Kerlingan mata fatamorgana
Maka, insan yang dulu mulia
Kan berubah penuh angkara
Jika panas neraka tlah berasa
Penyesalan tiada berguna
Wahai jiwa yang terlanjur ngilu
Bergegaslah kembali pada Kekasihmu
bersimpuh maaf berpeluk rindu
Dengan hati sibuk tersedu
M. Nukman Hamid adalah anggota Pergumapi sekaligus guru MTs Negeri 1 Yogyakarta yang memiliki hobi membaca dan menulis. Dirinya selalu berusaha mengaplikasikan teori Cahyadi Takariawan, "menulis semudah bernapas".
Thanks for reading Puisi: Kembali | Tags: Puisi Sastra
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
0 komentar on Puisi: Kembali
Posting Komentar